Bertempat di Institut Mahardika, LPM Karyamulya Gelar Gerakan Bersama Bebas Stunting

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Karyamulya, Kecamatan KesambI, Kota Cirebon menggelar Gerakan Bersama Bebas Stunting. Kegiatan penting dalam menekan angka stunting itu, digelar bertempat di Auditorium Kemuning Kampus 1 Institut Mahardika Senin 4 Agustus 2025.
Dalam kegiatan sosial tersebut, diberikan makanan bergizi kepada
sejumlah balita, selain itu edukasi juga diberikan kapada para kader posyandu
dan anggota LPM, tentang langkah dalam pencegahan kasus stunting di Kelurahan
Karyamulya.
Kegiatan ini juga dihadiri sejumlah tamu undangan,salah
satunya Wakil Wali Kota Cirebon, Siti Farida Rosmawati, S.Pd.I yang
menyempatkan hadir/
Wakil Wali Kota Cirebon, Siti Farida Rosmawati, S,Pd.I
mengatakan, pihaknya sebagai pemerintah daerah
mengapresiasi langkah yang
dilakukan oleh LPM Karyamulya, dalam mendukung penurunan angka kasus stunting
di Kota Cirebon.
“Kegiatan ini dapat diikuti oleh kelurahan lainnya,
pemerintah sampai dengan saat ini terus berupaya, sehingga percepatan
pencegahan penurunan stunting dapat berjalan sesuai target,”kata Farida kepada
sejumlah wartawan.
Farida menambahkan, untuk kasus stunting saat ini di Kota
Cirebon menurun sekitar 14,9 persen dari jumlah sebelumnya.
“Program stunting ini merupakan program pemerintah pusat,
provinsi, dan daerah, kami menargetkan bisa diangka 5 persen penurunannya di
tahun 2045. untuk mewujudkan Indonesia bebas stunting,”ungkap Farida.
Ketua LPM Karyamulya H. Muhamad Yani SH mengatakan, kegiatan
ini merupakan kegiatan kepedulian LPM Karyamulya kepada balita, sebagai langkah
dari pencegahan kasus stunting, kami edukasi para kadera posyandu salah satu
bentuk nyatanya.
“Kami juga memberikan bantuan makanan tambahan, namun belum
kami berikan sepenuhnya, akan kami berikan secara bertahap, dalam menekan angka
stunting,”jelas Yani.
Sementara itu, perwakilan dari kampus Institut Mahardika
Cirebon mengungkapkan, pihaknya sebagai lembaga pendidikan mensupport kegiatan
yang dilakukan oleh LPM Karyamulya, dalam membantu menurunkan angka kasus
stunting di Kota Cirebon.
“Kegiatan yang dilakukan oleh LPM Karyamulya, sejalan dengan
visi dan misi institut mahardika, khususnya dalam bidang pengabdian kepada
masyaraka,”kata Wakil Rektor 3 Institut Mahardika Dr. Andinna Ananda Yusuff, MM.
Andinna menambahkan, pihakna melihat bahwa kolaborasi tersebut
merupakan bentuk nyata dari kampus berdampak dan sinergi antara dunia akademik
dan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan yang sangat krusial seperti
stunting.
“Kampus sangat terbuka untuk terus mendukung kegiatan
serupa, baik dari segi fasilitas maupun keilmuan,”ungkap Andin panggilan
akrabnya.
Institut Mahardika lanjur Andin telah mengambil beberapa
langkah strategis dalam mendukung program percepatan penuntasan stunting kota
Cirebon.Salah satu langkah konkret adalah dengan mengembangkan aplikasi digital
yang dinamai StuntTrack atau Stunting Tracker yang ditujukan untuk membantu
pemantauan kinerja kader posyandu.
“Rencana tahap awal akan diberikan kepada posyandu binaan
UPT Puskesmas Sunyaragi dan seluruh kader wilayah karyamulya. Aplikasi
StunTrack ini diharapkan dapat membantu mendata kinerja kader dalam proses
pendataan jumlah kasus stunting dan juga pemantauan tumbuh kembang anak
stunting”
“Selain itu, juga memberikan pelatihan dan pendampingan
teknis kepada para kader agar mampu memanfaatkan aplikasi tersebut secara
optimal dalam kegiatan lapangan,” jelas Andin,
ada kegiatan ini Institut mahardika juga sempat mensimulasikan
aplikasi StuntTrack kepada seluruh kader dan tentunya didukung dan dihadiri
juga dari oleh wakil walikota Cirebon, ketua serta seluruh jajaran LPM
karyamulya, perwakilan dinas kesehatan kota Cirebon, Lurah karyamulya,
kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana.*